Jumat, 25 Juli 2008

PW PM Sulsel Susun Biografi Hj. Athirah


Makassar (24/7) Jum'at, 11 Juli 2008 yang lalu, berlangsung audiensi Panpus Tanwir dan PW Pemuda Muhammadiyah ke Wakil Presiden, HM. Jusuf Kalla. Dalam audiensi tersebut, Bapak Wapres meminta kepada PW Pemuda Mumammadiyah Sulsel agar menyusun buku biografi ibunya, Hj. Athirah.
Berdasarkan amanah tersebut, maka PW PM Sulsel segera membentuk Tim Penyusun yang sekarang tengah bekerja mengumpulkan data mengenai Ibu Hj. Athirah. Tim tersebut terdiri dari aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah yang berprofesi sebagai wartawan dan akademisi. Adapun anggota Tim Penyusun tersebut yaitu: Basti Tetteng (Dosen UNM), Hasnawing (Wartawan), Yahya Mustafa (Wartawan), Ilham Hamid (Kabid. Dakwah PW PM Sulsel), Nur Ihsan (Mahasiswa Fak. Ilmu Budaya Unhas).
Tak salah ketika diamanahkan ke Pemuda Muhammadiyah Sulsel mengingat Ibu Hj. Athirah semasa hidupnya dikenal sebagai aktivis Aisyiyah. Selain aktif mengikuti pengajian dan mengorganisir Ortom Wanita Muhammadiyah tersebut, beliau juga amat berjasa dalam mengembangkan pendidikan kewanitaan di Sulawesi Selatan. Pondok Pesantren Ummul Mukminin Aisyiayah Wilayah Sulawesi Selatan adalah Pondok Pesantren yang berdiri diatas tanah yang beliau wakafkan.
Jasa-jasanya dalam mengembangkan Aisyiyah Sulsel patut dibanggakan sehingga amat mengherankan jika rekaman mengenai kehidupan beliau tidak pernah dituangkan dalam bentuk karya tulis. Beliau hanya kita kenal lewat namanya yang terpampang pada mesjid dan juga diabadikan sebagai nama salah satu perguruan islam ternama di Makassar.
Kondisi tersebut makin menyulitkan proses penyusunan biografi beliau. Informasi mengenai kehidupan beliau hanya diperoleh dari keluarga dekat (anaknya) yang masih hidup hingga sekarang. Beberapa sahabat dan kolega juga dijadikan target untuk menggali informasi sebanyak mungkin tentang beliau.
Pun demikian, Tim Penyusun tetap bertekad untuk menyelesaikan penyusunan biografi beliau. Untuk jangka pendek, tim hanya menargetkan untuk merekam penggalan kisah hidup beliau selama ber-Aisyiyah dan direncanakan akan launching pada saat pembukaan Tanwir, 24 Agustus nanti. Sedangkan untuk jangka panjangnya, tim penyusun menargetkan untuk menulis biografi besar beliau yang akan merekam perjalanan hidup beliau sejak kanak-kanak hingga akhir hayat beliau. (ICC)

1 komentar:

Admin mengatakan...

Salam dari kami pemuda muhammadiyah ranting

sumberagung
- brondong - lamongan